Posted in

Yekis Wanimbo, Anggota KKB Pembakar Camp Papua Tengah, Berhasil Ditangkap

Yekis Wanimbo, anggota KKB yang masuk daftar pencarian orang di Papua Tengah, berhasil ditangkap aparat gabungan Satgas Gakkum dan Intel Damai Cartenz.

Yekis Wanimbo, Anggota KKB Pembakar Camp Papua Tengah, Berhasil Ditangkap

Penangkapan ini menjadi langkah penting dalam upaya menumpas jaringan kekerasan bersenjata yang meresahkan masyarakat di wilayah konflik tersebut.

Di bawah ini Info Kejadian Papua  akan membahas Yekis Wanimbo anggota KKB ditangkap karena diduga terlibat pembakaran camp di Papua Tengah serta perannya dalam jaringan bersenjata.

Penangkapan di Timika Bikin Geger

Yekis Wanimbo berhasil ditangkap di Kabupaten Mimika pada Selasa 10 Juni 2025 pukul 14.35 WIT. Berdasarkan keterangan Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, penangkapan ini merupakan hasil kerja intelijen dan koordinasi intensif antar satuan tugas.

“Tim gabungan Satgas Gakkum dan Satgas Intel Operasi Damai Cartenz berhasil menangkap DPO KKB Puncak atas nama Yekis Wanimbo yang terlibat dalam aksi pembakaran Camp PT Unggul,” ujar Brigjen Faizal dalam konferensi pers.

Setelah diamankan, Yekis langsung dibawa ke Posko Gakkum Unit Timika untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ia diketahui merupakan bagian dari kelompok bersenjata pimpinan Numbuk Telenggen, salah satu tokoh sentral dalam rangkaian aksi kekerasan di Papua.

Aksi Pembakaran dan Peran Yekis Dalam KKB

Keterlibatan Yekis dalam pembakaran camp milik PT Unggul di Kabupaten Puncak pada tahun 2021 menjadi salah satu bukti kuat dalam penetapannya sebagai DPO. Berdasarkan hasil penyelidikan, Yekis bersama dua pelaku lain, Beniku Tabuni dan Alenus Tabuni, menyiram bangunan dengan bensin dan membakar fasilitas tersebut menggunakan korek api.

“Peristiwa itu disaksikan langsung oleh Junius Waker alias Lupa Waker. Ini bukan tindakan spontan, tetapi direncanakan dan dijalankan oleh anggota kelompok bersenjata,” tegas Faizal.

Dari data yang dihimpun, Yekis Wanimbo lahir di Ilaga, 1 Februari 1994, dan berdomisili di Desa Walani, Kwamki Narama. Selain dikenal sebagai petani, ia juga aktif mendulang emas di Kali Kuluk, Distrik Tembagapura. Hasil tambang emas ilegal ini diduga digunakan untuk mendanai kegiatan kelompok bersenjata, termasuk pembelian senjata api.

Baca Juga:

Penyamaran dan Rencana Bertemu

Yekis Wanimbo, Anggota KKB Pembakar Camp Papua Tengah, Berhasil Ditangkap

Aparat juga mengungkap bahwa Yekis sempat mencoba menyamarkan identitasnya dengan mencukur rambut dan jenggot. Rencana pergeseran ke Timika dilakukan agar ia bisa bertemu dengan seseorang yang kini juga tengah dalam pengawasan.

“Dari sinyal intelijen, kami mendeteksi adanya rencana pertemuan. Yekis berupaya menghindari pantauan dengan mengubah penampilan. Tapi tim kami berhasil mendeteksi dan mencegatnya,” lanjut Faizal.

Penangkapan ini juga membuka pintu untuk pengembangan lebih lanjut, terutama terkait jaringan distribusi senjata yang menjadi tulang punggung kekuatan kelompok bersenjata di wilayah tersebut.

Revolver dan Fakta Mengejutkan

Dalam pemeriksaan awal, aparat mendapatkan informasi penting terkait kepemilikan senjata api jenis revolver oleh Yekis. Melalui bantuan masyarakat, aparat akhirnya menemukan senjata itu di Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, dan membawanya ke Posko Gakkum Mimika pada Rabu (11/6) pukul 05.03 WIT.

Yekis mengaku membeli senjata tersebut seharga Rp 30 juta dari seorang warga suku Damal. Namun, senjata itu tidak disertai dengan amunisi. Dalam pengakuannya, Yekis menyatakan bahwa dirinya memang ikut dalam pembakaran camp, namun mengklaim tidak secara langsung menyalakan api.

Polisi Humanis Tapi Tegas

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo, menegaskan bahwa Polri selalu mengedepankan pendekatan persuasif dalam setiap operasi penegakan hukum. Namun, ia juga menegaskan pentingnya perlindungan diri aparat dalam menghadapi kelompok bersenjata.

“Jika dalam proses penangkapan tidak ada perlawanan, maka upaya persuasif menjadi prioritas. Namun apabila aparat diserang, maka tindakan tegas berupa tembakan balasan adalah langkah perlindungan diri yang sah secara hukum,” tegas Yusuf.

Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh propaganda kelompok kriminal bersenjata dan terus memberikan dukungan kepada aparat keamanan dalam menjaga stabilitas Papua.

Menuju Papua yang Aman dan Damai

Penangkapan Yekis Wanimbo menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara intelijen, penegakan hukum, dan masyarakat dapat menghasilkan capaian besar. Polisi menyampaikan apresiasi kepada warga yang telah membantu dengan informasi dan kepercayaan terhadap aparat.

“Keberhasilan ini tidak lepas dari peran serta masyarakat. Kami harap kerja sama ini terus berlanjut demi terciptanya Papua yang aman dan damai,” tutup Brigjen Faizal.

Saat ini, penyelidikan masih terus dilakukan untuk menelusuri jaringan senjata dan aliran dana kelompok KKB. Yekis Wanimbo hanya satu dari sekian pelaku yang kini harus mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan hukum.

Simak dan ikuti terus Info Kejadian Papua agar Anda tidak ketinggalan informasi berita menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.detik.com
  2. Gambar Kedua dari mediahub.polri.go.id