Posted in

Wakil Panglima OPM Tewas! Foto Penembakan di Papua Pegunungan Beredar Heboh

Mayer Wenda alias Kuloi Wonda, Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya, seorang buronan OPM sejak 2014, tewas ditembak TNI di Papua Pegunungan.​

Wakil Panglima OPM Tewas! Foto Penembakan di Papua Pegunungan Beredar Heboh

Ciri khasnya adalah wajah brewok dan mengenakan noken hitam di kepala, seperti terlihat dalam foto yang dirilis TNI. Insiden terjadi di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, pada 5 Agustus 2025. Wenda dan kelompoknya melawan saat disergap.

Menyebabkan kontak tembak yang menewaskan Wenda serta diduga adiknya, Dani Wenda. Barang bukti yang diamankan termasuk revolver dan amunisi. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Papua.

Identifikasi dan Ciri-Ciri Mayer Wenda

Dalam sebuah foto yang dirilis oleh TNI, Mayer Wenda, Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya Organisasi Papua Merdeka (OPM), tampak memiliki wajah yang dipenuhi brewok. Ia juga terlihat menutupi rambutnya dengan noken berwarna hitam.

Selain itu, pelaku terlihat mengenakan jaket berwarna hitam, duduk sambil memegang senjata api dan sebuah tas di sampingnya. Mayer Wenda, yang juga dikenal sebagai Kuloi Wonda, telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tahun 2014.

Kronologi Kontak Tembak

Mayer Wenda tewas dalam kontak tembak dengan TNI di Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan. Kontak senjata antara prajurit TNI dan OPM ini terjadi di Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan. Insiden tersebut bermula dari informasi yang dilaporkan masyarakat pada Selasa, 5 Agustus 2025, sore, mengenai keberadaan kelompok bersenjata di Kampung Mukoni.

Berdasarkan informasi ini, personel TNI menuju lokasi untuk melakukan penyergapan terhadap target yang diyakini sebagai buronan aparat keamanan. Saat personel TNI berupaya melakukan penangkapan, Mayer Wenda dan kelompoknya melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata api.

TNI kemudian membalas dengan tindakan tegas dan terukur sesuai prosedur operasi militer. Dalam kontak tembak itu, Mayer Wenda tewas di tempat, bersama satu orang lainnya yang diduga adiknya, Dani Wenda. Kedua jenazah telah dievakuasi ke RSUD Wamena untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Perintah Prabowo! Maruarar Harus Segera Bangun 2 Ribu Rumah di Papua

Rekam Jejak Kriminal Mayer Wenda

Rekam Jejak Kriminal Mayer Wenda

Mayer Wenda terlibat dalam berbagai aksi kekerasan bersenjata di Papua selama lebih dari satu dekade. Jejak kejahatannya mencakup penyerangan Mapolsek Pirime pada tahun 2012, pembunuhan terhadap anggota Polri di Tolikara pada tahun 2012, serta penghadangan patroli dan aksi penembakan terhadap aparat keamanan di wilayah Lanny Jaya pada tahun 2014.

Mayer Wenda masuk dalam DPO berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/05/VII/2014/Papua/Lanny Jaya, yang dikeluarkan pada 28 Juli 2014. Ia juga tercatat dalam DPO Polda Papua melalui surat Nomor: DPO/47/VIII/2016/Ditreskrimum tertanggal 9 Agustus 2016.

Barang Bukti yang Disita

Setelah kontak tembak, prajurit TNI berhasil menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian. Barang bukti yang diamankan antara lain satu pucuk senjata api jenis revolver, 24 butir amunisi, dua KTP atas nama Dani Wenda dan Pemina Wenda, dua unit telepon genggam, uang tunai sejumlah Rp 65.000, serta satu buah noken.

Dasar Hukum Operasi Militer

Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa operasi militer ini merupakan bagian dari tugas pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Hal ini diatur sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Kristomei menegaskan bahwa setiap tindakan prajurit TNI dalam menghadapi kelompok bersenjata dilaksanakan secara profesional, terukur, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pendekatan TNI Pasca-Insiden

Meskipun melakukan tindakan tegas terhadap kelompok separatis bersenjata, TNI tetap mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis dan dialogis. TNI akan terus menjalankan perannya sebagai penjaga kedaulatan dan pelindung masyarakat. Selain itu, TNI juga membuka ruang bagi anggota OPM yang ingin kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kristomei menyatakan bahwa TNI akan menyambut dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali untuk bersama-sama membangun Papua demi masa depan masyarakat yang lebih damai dan sejahtera.

Kesimpulan

Kontak tembak di Lanny Jaya, Papua Pegunungan, pada 5 Agustus 2025, menewaskan Mayer Wenda alias Kuloi Wonda, Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya OPM, yang telah menjadi buronan sejak 2014​. Wenda dikenal dengan wajah brewok dan noken hitam, serta memiliki rekam jejak panjang dalam aksi kekerasan.

Bersama adiknya yang juga tewas, Dani Wenda, keduanya dievakuasi ke RSUD Wamena. TNI menyita sejumlah barang bukti, termasuk senjata api dan amunisi. Operasi ini ditegaskan sebagai bagian dari tugas pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang profesional dan terukur.

Meski tegas, TNI tetap mengedepankan pendekatan humanis dan membuka pintu rekonsiliasi bagi anggota OPM yang ingin kembali ke NKRI. Wakil Panglima OPM Tewas Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap tentang Info Kejadian Papua.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari news.detik.com
  2. Gambar Kedua dari bangka.tribunnews.com