TNI berhasil menguasai tiga markas OPM di Yahukimo, Papua, dalam operasi terpadu yang menekan aktivitas kelompok bersenjata.
Aparat menyita berbagai senjata api, amunisi, dan uang tunai yang diduga digunakan untuk mendanai kegiatan ilegal OPM. Langkah ini diharapkan meningkatkan keamanan warga, memutus rantai suplai senjata. dan mencegah ancaman separatis di wilayah pegunungan.
Kronologi operasi, barang bukti yang disita, serta upaya TNI menjaga stabilitas dan keselamatan masyarakat di Yahukimo. Semua berita terkini dan trending Papua dan lainnya tentang Papua hanya ada di Info Kejadian Papua.
TNI Berhasil Menguasai Tiga Markas OPM di Yahukimo
Tim gabungan TNI berhasil menguasai tiga markas Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Yahukimo, Papua, pada akhir pekan lalu. Operasi yang berlangsung beberapa hari ini menargetkan kelompok bersenjata yang selama ini mengganggu keamanan warga dan aktivitas ekonomi di pegunungan tengah Papua.
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Lukas Enembe, menyatakan bahwa operasi dilakukan dengan mengutamakan keselamatan warga sipil. “Tim kami bergerak cepat untuk menekan potensi konflik dan meminimalkan risiko bagi masyarakat,” ujarnya saat konferensi pers di Wamena.
Markas-markas yang berhasil dikuasai tersebar di distrik Dekai, Anggruk, dan Seradala. Lokasi ini sebelumnya digunakan kelompok bersenjata untuk menyimpan senjata api, logistik, dan sebagai pusat koordinasi serangan terhadap aparat keamanan.
Senjata dan Uang Tunai Jadi Barang Bukti Yang Disita
Dalam operasi ini, TNI menyita sejumlah barang bukti penting, termasuk senjata api laras panjang, amunisi, dan uang tunai senilai miliaran rupiah. Penemuan ini diduga digunakan untuk membiayai aktivitas kelompok bersenjata.
Selain itu, tim juga menemukan peralatan komunikasi seperti radio HT dan dokumen yang menunjukkan jaringan organisasi. “Barang bukti ini akan menjadi dasar penyelidikan lebih lanjut dan memastikan jaringan kriminal tidak berlanjut,” jelas Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Arief Budiman.
Penyitaan uang tunai dan senjata api juga menjadi langkah penting untuk menekan kemampuan OPM dalam melakukan serangan baru. Tim TNI kini tengah menelusuri sumber dana kelompok tersebut untuk mencegah peredaran senjata ilegal dan pendanaan aktivitas bersenjata.
Baca Juga: Terbongkar! Kisah Mengerikan ART Dibunuh Majikan di Manokwari, Jasad Disimpan 3 Hari!
Respons dan Dampak Terhadap Keamanan Warga
Keberhasilan TNI menguasai markas OPM memberikan efek positif bagi keamanan warga Yahukimo. Sejak operasi selesai, aktivitas masyarakat mulai normal, termasuk transportasi, pasar, dan sekolah yang sebelumnya terganggu.
Warga menyampaikan rasa lega mereka atas langkah cepat aparat. “Kami bisa beraktivitas tanpa takut serangan, terutama di malam hari. Anak-anak kini bisa pergi ke sekolah dengan aman,” kata Maria, warga distrik Dekai.
Pihak keamanan tetap waspada karena beberapa anggota OPM masih bergerak secara sporadis. Namun, penguasaan markas ini menjadi titik balik penting dalam upaya pemulihan keamanan di Yahukimo dan wilayah pegunungan Papua lainnya.
Strategi Selanjutnya TNI dan Pemerintah
TNI berencana melanjutkan operasi untuk memastikan sisa kelompok bersenjata tidak kembali beraktivitas. Koordinasi dengan Polri, pemerintah daerah, dan tokoh adat akan diperkuat untuk membangun keamanan berkelanjutan.
Selain itu, pemerintah daerah bersama TNI juga merencanakan program rehabilitasi wilayah bekas markas OPM. Langkah ini termasuk pembangunan infrastruktur, sekolah, dan fasilitas kesehatan agar masyarakat yang terdampak dapat pulih secara sosial dan ekonomi.
Pangdam XVII/Cenderawasih menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan. “Kolaborasi aparat dan warga menjadi kunci agar keamanan tetap terjaga dan Papua bisa berkembang tanpa gangguan kelompok bersenjata,” tegasnya.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Papua dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpecaya hanya di Info Kejadian Papua.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari regional.kompas.com
- Gambar Kedua dari papua.frn.co.id