Pada Sabtu, 11 Oktober 2025, duka mendalam menyelimuti keluarga besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan masyarakat Indonesia.

Letnan Dua Infanteri (Letda Inf) Fauzy Ahmad Sulkarnain, seorang perwira muda berusia 23 tahun, gugur dalam kontak tembak dengan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Fauzy merupakan anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Statis RI-PNG Yonif 753/AVT. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Papua.
Latar Belakang Sosok Letda Fauzy
Fauzy lahir pada tahun 2001 di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ayahnya, Serma Sulkarnain, adalah seorang anggota TNI yang kini bertugas di Pangkep.
Fauzy dikenal sebagai anak yang penurut, mandiri, dan tidak pernah menyusahkan keluarganya. Ia memiliki dua adik perempuan yang selalu ia sayangi. Terakhir kali, Fauzy berkomunikasi dengan keluarganya pada Jumat, 10 Oktober 2025, melalui panggilan video.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer (Akmil) pada tahun 2023, Fauzy langsung bergabung dengan Yonif 753/AVT dan ditempatkan di Papua sebagai bagian dari Satgas Pamtas Statis RI-PNG. Ia dikenal sebagai sosok yang disiplin dan berdedikasi tinggi terhadap tugasnya.
Peristiwa Kontak Tembak di Kiwirok
Pada Sabtu pagi, 11 Oktober 2025, Letda Fauzy Ahmad Sulkarnain beserta anggota Satgas Pamtas Statis Yonif 753/AVT sedang melaksanakan patroli di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, ketika mereka diserang oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Insiden ini terjadi di daerah pegunungan yang sulit dijangkau, membuat kontak tembak berlangsung intens dan berlangsung singkat. Fauzy mengalami luka tembak yang cukup serius sehingga gugur di lokasi sebelum sempat dievakuasi.
Kontak tembak ini menimbulkan suasana mencekam bagi tim Satgas maupun masyarakat setempat. Aparat TNI yang terlibat segera melakukan pengamanan dan evakuasi jenazah, sambil terus melakukan pengejaran terhadap anggota OPM yang melarikan diri.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan risiko tinggi yang dihadapi personel TNI di wilayah perbatasan dan daerah konflik, serta menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan profesionalisme dalam menghadapi ancaman bersenjata.
Baca Juga: Prajurit TNI Gugur Diserang OPM di Papua Barat, Senjata Dirampas
Penghargaan dan Pemakaman Militer

Sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanannya, TNI Angkatan Darat menaikkan pangkat Fauzy satu tingkat menjadi Letnan Satu Anumerta. Upacara pemakaman secara militer dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Mangilu, Kelurahan Samalewa, Kecamatan Bungoro, Pangkep, pada Senin, 13 Oktober 2025.
Upacara tersebut dihadiri oleh keluarga, rekan sejawat, dan pejabat militer setempat. Dalam upacara tersebut, dilakukan tembakan salvo sebagai penghormatan terakhir kepada almarhum.
Warisan dan Penghormatan Terakhir
Meskipun usianya masih muda, pengabdian Letda Fauzy Ahmad Sulkarnain telah menunjukkan dedikasi dan komitmen tinggi terhadap tugas negara.
Sebagai lulusan Akmil 2023, ia telah membuktikan bahwa semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap tanah air tidak mengenal batas usia. Pengorbanannya akan selalu dikenang sebagai bagian dari sejarah perjuangan TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Keluarga dan masyarakat berharap agar pengorbanan Fauzy tidak sia-sia dan menjadi motivasi bagi generasi penerus untuk terus mengabdi demi bangsa dan negara. Semoga arwah almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Papua, termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Papua sekarang juga.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari regional.kompas.com