Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) Malaysia dan Prancis, resmi menjalin kerja sama strategis dalam garap proyek migas di Papua Barat.

Kolaborasi ini menandai penguatan kemitraan kedua perusahaan dalam pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Bobara yang memiliki potensi sumber daya migas sangat besar. Info Kejadian Papua akan memberikan ulasan mengenai komitmen Malaysia dan Prancis dalam menggarap Migas di Papua, yuk simak lebih lanjut!
Penandatanganan Kesepakatan Strategis
Pada Juni 2025, Petronas dan TotalEnergies menandatangani Strategic Cooperation Agreement (SCA) dan dua Farm Out Agreement (FOA) yang memperluas kerja sama mereka dalam operasi hulu migas, baik di Malaysia maupun di Indonesia. Kesepakatan ini mencakup pengelolaan Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract/PSC) untuk WK Bobara di Papua Barat.
Petronas Carigali North Madura II Ltd telah ditetapkan sebagai pemenang lelang WK Bobara sejak awal 2024. Wilayah kerja ini berada di offshore Papua Barat dengan luas mencapai 8.444,49 km² dan diperkirakan memiliki sumber daya migas sekitar 6,8 miliar barel minyak ekuivalen (BBOE).
Potensi Migas di Wilayah Kerja Bobara
WK Bobara merupakan salah satu wilayah kerja migas yang sangat prospektif di Indonesia, khususnya di kawasan Papua Barat. Dengan potensi cadangan migas yang besar, proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan energi nasional dan peningkatan produksi migas di Indonesia.
Kolaborasi antara Petronas dan TotalEnergies bertujuan untuk mengoptimalkan eksplorasi dan produksi migas di wilayah ini dengan menggabungkan keahlian dan teknologi kedua perusahaan.
Sinergi Keahlian dan Teknologi
Kemitraan strategis ini menggabungkan pengalaman eksplorasi dan operasional Petronas dengan kemampuan teknis TotalEnergies. Langkah ini guna untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan pengembangan sumber daya migas. TotalEnergies, yang memiliki rekam jejak panjang di sektor migas internasional, membawa teknologi mutakhir dan praktik terbaik dalam pengelolaan migas.
Sementara itu, Petronas sebagai perusahaan nasional Malaysia memiliki pengalaman luas dalam pengelolaan blok migas di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sinergi ini diharapkan dapat mempercepat proses eksplorasi dan produksi dengan standar lingkungan dan sosial yang tinggi.
Baca Juga: Bandara Ilaga Diserang, TNI-Polri Perketat Keamanan Usai Serangan KKB!
Komitmen Terhadap Pengurangan Emisi Karbon

Selain fokus pada eksplorasi dan produksi, kesepakatan ini juga mencakup kerja sama dalam pengurangan emisi karbon dan pengembangan energi bersih. Kedua perusahaan berkomitmen untuk menjalankan operasi migas yang ramah lingkungan dan berkontribusi pada target net zero emission.
Hal ini sejalan dengan tren global di industri migas yang semakin mengedepankan keberlanjutan dan mitigasi perubahan iklim.
Dampak Ekonomi dan Strategis Bagi Indonesia
Proyek WK Bobara yang dikelola bersama oleh Petronas dan TotalEnergies diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi Indonesia, khususnya Papua Barat. Peningkatan produksi migas akan mendukung ketahanan energi nasional dan membuka peluang investasi serta lapangan kerja di daerah.
Selain itu, proyek ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara produsen migas yang menarik bagi investor global. Hal ini sekaligus mendorong transfer teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia lokal.
Prospek Kerja Sama Migas Internasional di Indonesia
Kerja sama antara Petronas dan TotalEnergies menjadi contoh kolaborasi internasional yang strategis di sektor migas Indonesia. Selain proyek di Papua Barat, kedua perusahaan juga aktif mengelola blok migas di Malaysia dan berencana memperluas eksplorasi di kawasan lain.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong investasi asing dan kemitraan strategis. Kerja sama ini guna untuk mengoptimalkan potensi migas nasional, termasuk melalui lelang wilayah kerja migas yang menarik bagi perusahaan global.
Kesimpulan
Perusahaan migas Malaysia, Petronas, dan perusahaan Prancis, TotalEnergies, resmi menggarap proyek migas di Wilayah Kerja Bobara, Papua Barat, melalui penandatanganan kesepakatan strategis pada Juni 2025. WK Bobara memiliki potensi sumber daya migas sekitar 6,8 miliar barel minyak ekuivalen, menjadikannya proyek hulu migas yang sangat prospektif.
Kolaborasi ini menggabungkan keahlian eksplorasi dan teknologi kedua perusahaan untuk mengoptimalkan produksi migas sekaligus mengedepankan pengurangan emisi karbon. Proyek ini diharapkan memberikan dampak ekonomi positif bagi Indonesia dan memperkuat posisi negara sebagai tujuan investasi migas global.
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Papua, termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Papua sekarang juga.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari cnbcindonesia.com
- Gambar Kedua dari suarabanyuurip.com