Posted in

Guru Melani, Korban Kekerasan KKB Di Papua: Keluarga Meminta Kepolisian Usut Tuntas

Kematian tragis Melani Miryam Wamea, guru korban kekerasan KKB di Yahukimo, Papua, mengguncang banyak pihak.

Guru Melani, Korban Kekerasan KKB Di Papua: Keluarga Meminta Kepolisian Usut Tuntas

Keluarga korban meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku kekerasan ini demi keadilan dan perlindungan bagi para pendidik di Papua. Peristiwa memilukan ini menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi oleh guru-guru pengabdi di daerah rawan konflik. Berikut ini rangkuman berbagai informasi menarik lainnya dan relevan yang bisa menambah wawasan Anda ada di .

Peristiwa Kekerasan Dan Evakuasi Korban

Kekerasan terjadi pada Jumat, 10 Oktober 2025, ketika Melani bersama rombongan guru dan siswa sedang melakukan penanaman pohon di kawasan perbukitan Holuwon, Distrik Holuwon, Kabupaten Yahukimo. Saat tiba di lokasi, seorang siswa melihat dua orang tak dikenal membawa parang dan panah yang diduga hendak memalang jalan.

Seorang saksi menuruni bukit untuk memastikan keberadaan orang tersebut, namun mendengar teriakan minta tolong. Teriakan itu berasal dari guru Melani yang sudah bersimbah darah dan dalam keadaan kritis. Korban segera mendapat pertolongan pertama dan dievakuasi menggunakan pesawat Medical Air Freight (MAF) ke Wamena.

Setelah tiba di Wamena, korban diteruskan ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura untuk perawatan lebih lanjut. Sayangnya, nyawa Melani tidak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit tersebut, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan guru, dan masyarakat Papua.

Tuntutan Keluarga Dan Dukungan Kepolisian

Peter Wamea, keluarga korban Melani, berharap aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus ini. Ia percaya keadilan akan ditegakkan dan berharap polisi kuat menghadapi ancaman kelompok bersenjata. Permohonan ini disampaikan secara emosional saat ibadah di rumah duka, yang juga dihadiri perwakilan Polda Papua.

Kombes Pol. Cahyo Sukarnito mewakili Kapolda Papua, Irjen Pol. Patrige R. Renwarin, turut berduka cita atas kehilangan sosok pengabdi pendidikan yang telah memberikan karya terbaiknya di tanah Papua. Ia menegaskan komitmen polisi untuk melakukan penyelidikan dan menjaga keamanan para tenaga pendidik di wilayah rawan konflik.

Selain itu, Cahyo menyatakan bahwa pihak kepolisian bersama pemerintah akan terus mengevaluasi dan meningkatkan pengamanan serta keselamatan bagi pendidik di seluruh Papua untuk mencegah peristiwa serupa terjadi di masa depan, memastikan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.

Baca Juga: Pemprov Papua Dorong Pelaku Usaha Ekspor Aktif Berkoordinasi

Peran Dan Pengabdian Guru Melani di Papua

Guru Melani, Korban Kekerasan KKB Di Papua: Keluarga Meminta Kepolisian Usut Tuntas

Melani Miryam Wamea dikenal sebagai guru berdedikasi yang mengabdikan hidupnya untuk mencerdaskan anak-anak di pedalaman Papua, khususnya di kampung Holuwon. Ia adalah salah satu putri terbaik Tanah Papua yang rela berjuang di tengah tantangan berat dengan risiko tinggi di wilayah yang rawan konflik.

Pengorbanan Melani menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi tenaga pendidik dan masyarakat di Papua yang hidup di daerah terisolasi menghadapi berbagai kesulitan. Tugasnya sebagai guru tidak hanya mengajar, namun juga mendidik dengan hati dan semangat pengabdian tinggi.

Kematian Melani menjadi kehilangan besar bagi dunia pendidikan Papua, sekaligus panggilan bagi pemerintah dan masyarakat untuk memberikan perlindungan maksimal dan dukungan penuh terhadap para guru di daerah rawan agar dapat bekerja dengan tenang dan fokus.

Harapan Akan Keamanan Dan Keadilan di Papua

Peristiwa kekerasan ini kembali menyoroti pentingnya upaya perdamaian dan pengamanan di Papua, khususnya untuk menjamin hak hidup dan keselamatan pekerja sosial seperti guru. Keluarga, masyarakat, dan seluruh elemen berharap agar kasus ini segera ditangani secara tuntas oleh aparat hukum.

Pemerintah juga didorong untuk memperkuat langkah-langkah keamanan dan membangun dialog konstruktif guna mengatasi konflik yang terus berulang. Lingkungan yang aman dan damai menjadi prasyarat utama untuk kemajuan pendidikan dan pembangunan di Papua.

Dengan semangat keadilan dan perdamaian, tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan harus dilakukan agar tidak ada lagi korban yang harus berjatuhan. Sayap perlindungan harus menyentuh semua lapisan masyarakat, termasuk pengabdian mulia guru seperti Melani, demi masa depan Papua yang lebih cerah dan aman.

Dapatkan update terkini, berita terpercaya, dan informasi pilihan tentang Papua kami hadirkan setiap hari spesial untuk Anda, hanya di sini Info Kejadian Papua.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari kabarpapua.co
  2. Gambar Kedua dari instagram.com