Insiden di Elelim merupakan peristiwa tragis yang mengungkap betapa rapuhnya stabilitas sosial ketika isu SARA memicu kerusuhan.
Di Kampung Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, kerusuhan hebat pecah pada Selasa, 16 September 2025, yang dipicu oleh isu ujaran kebencian terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dalam situasi yang mencekam, enam prajurit TNI turun tangan untuk menyelamatkan sejumlah guru dan warga yang terjebak kepungan massa. Isu-isu sensitif tersebut memicu amuk massa hingga menimbulkan ketakutan, kerusakan fasilitas, serta rentetan serangan yang mengancam keselamatan warga sipil.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Papua.
Serangan Panah Beracun dan Molotov
Saat warga dan guru berlindung di dalam bangunan, kerusuhan tak hanya berupa kekacauan massa, tetapi juga disertai serangan berbahaya.
Massa melempar bom molotov yang menyebabkan beberapa orang terluka bakar, sementara panah-beracun juga ditembakkan sehingga menambah daftar korban luka akibat panah.
Banyak dari warga dan guru dilaporkan mengalami luka bakar dan luka tembus panas dari panah. Keadaan menjadi sangat genting karena serangan datang dari berbagai arah dan lingkungan sekitar tidak sepenuhnya aman untuk evakuasi langsung.
Profesionalitas dan Sifat Non-Represif Prajurit TNI
Kepala Distrik Elelim, Lukas Kepno, menyebutkan bahwa prajurit TNI yang berada di lokasi menunjukkan sikap profesional dan kemanusiaan luar biasa meskipun dalam tekanan ekstrem.
Mereka tidak membalas serangan dengan cara yang represif. Melainkan berusaha membuka ruang aman bagi guru dan warga untuk menyelamatkan diri.
Evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati, mempertimbangkan keselamatan warga terlebih dahulu di tengah ancaman langsung dari massa.
Dalam kesaksian dari Maria Matuan, seorang guru dari SD Negeri Elelim, disebutkan bahwa prajurit berdiri di pintu tempat persembunyian, menenangkan, dan akhirnya berhasil membawa semua yang terjebak keluar dari kepungan.
Baca Juga:
Dampak Kerusuhan dan Kerusakan
Kerusuhan yang terjadi bukan tanpa dampak serius. Tiga warga dilaporkan tewas dalam insiden ini, sementara belasan lainnya mengalami luka-luka.
Fasilitas sosial masyarakat pun tidak luput beberapa fasilitas dibakar massa, dan kerusakan fisik akibat pecahan kaca, terbakar akibat molotov, serta luk-luka dari panah membuat warga mengalami trauma.
Kondisi infrastruktur dan keselamatan publik menjadi sangat rentan pada saat kerusuhan, terutama ketika massa tak terkendali mengepung tempat berlindung warga.
Apresiasi Lokal dan Harapan Kedamaian
Tindakan enam prajurit TNI mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Kepala Distrik Elelim, Lukas Kepno, dan para guru seperti Maria Matuan. Kepno menyatakan bahwa tanpa kehadiran aparat, korban bisa jauh lebih banyak, dan keselamatan warga tidak akan terjamin.
Guru yang diselamatkan juga mengungkapkan rasa takut yang mendalam saat kepungan massa dan bagaimana keberanian prajurit memberi harapan di saat kegelapan.
Masyarakat setempat berharap kejadian semacam ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat dialog antarkelompok, menegakkan hukum. Serta memastikan isu-isu sensitif seperti SARA tidak disulut lagi sehingga tidak menimbulkan konflik serupa.
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Papua. Termasuk insiden keamanan dan bencana alam. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Papua sekarang juga.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari inet.detik.com
- Gambar Kedua dari www.metrotvnews.com