Posted in

Adreas Wayangkau, Anak Papua yang Berjuang Wujudkan Mimpi Jadi Perawat

Di balik keterbatasan hidup, muncul kisah inspiratif Adreas Wayangkau dari Pulau Yapen yang bercita-cita menjadi tenaga kesehatan demi masyarakat Papua.

Adreas Wayangkau, Anak Papua yang Berjuang Wujudkan Mimpi Jadi Perawat

Berbekal pengalaman pahit dan tekad baja, Adreas membuktikan bahwa impian tak pernah mengenal batas, apalagi bagi mereka yang berani memperjuangkannya. Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah menjadi gerbang pembuka bagi langkah besar yang sedang ia tempuh hari ini.

Di bawah ini Info Kejadian Papua akan membahas kisah inspiratif Adreas Wayangkau, pemuda Papua yang gigih meraih cita-cita menjadi tenaga kesehatan melalui program KIP Kuliah.

Mimpi yang Tumbuh Dari Rasa Sakit

Adreas Wayangkau tumbuh di tengah budaya masyarakat Pulau Yapen yang lekat dengan sepak bola. Banyak anak muda di sana bermimpi menjadi atlet, namun Adreas menempuh jalan yang berbeda. Sejak duduk di bangku SMP, ia bercita-cita menjadi tenaga kesehatan bukan tanpa sebab.

Ia pernah terbaring lemah karena malaria, penyakit yang umum menyerang masyarakat di wilayah tersebut. Tak hanya sakit secara fisik, pengalaman itu juga menyisakan trauma dan kesadaran baru dalam dirinya.

“Saya tidak ingin anak-anak di kampung saya mengalami penderitaan seperti saya. Sejak itu, saya tahu apa tujuan hidup saya: menjadi tenaga kesehatan,” ucap Adreas dengan penuh keyakinan dalam sebuah siaran pers, Jumat 4 Juli 2025.

Mimpi itu tumbuh di tengah kondisi yang serba terbatas. Ayahnya hanya seorang nelayan, sementara ibunya mengurus rumah tangga. Untuk makan sehari-hari saja kadang harus berhemat. Namun, semangat dalam dada Adreas tak pernah padam.

Jalan Menuju Harapan

Ketika masa SMA hampir usai, Adreas mulai mencari jalan untuk mewujudkan impiannya. Ia tahu, melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah membutuhkan biaya besar sesuatu yang keluarganya tidak mampu penuhi. Harapan hampir pupus, hingga kakaknya datang membawa informasi tentang program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Program ini adalah inisiatif pemerintah untuk memberikan kesempatan bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu agar bisa menempuh pendidikan tinggi. Mendengar hal itu, Adreas langsung bersemangat. Ia menyiapkan berkas, menulis esai, dan mengurus semua persyaratan sendiri, meski harus menempuh berbagai tantangan.

Dengan modal seadanya dua lembar uang ratusan ribu rupiah, sekantong sagu, dan secangkir teh hangat Adreas memutuskan meninggalkan kampung halamannya menuju Jayapura. Perjalanan laut selama 19 jam ia tempuh tanpa mengeluh, demi satu hal yaitu pendidikan.

Baca Juga:

Bertahan di Kota Besar

Adreas Wayangkau, Anak Papua yang Berjuang Wujudkan Mimpi Jadi Perawat

Hidup di kota besar seperti Jayapura bukan hal yang mudah bagi seorang pemuda kampung seperti Adreas. Ia harus belajar beradaptasi, mengatur keuangan, dan menahan rindu terhadap keluarga. Untuk menyambung hidup, ia menawarkan jasa menutupi jok motor di pangkalan ojek. Pekerjaan ini ia lakukan sepulang dari kampus atau saat libur kuliah.

Pendapatan dari pekerjaan itu tidak besar, tapi cukup untuk makan dan kebutuhan pokok. “Saya tahu jalan saya tidak mudah, tapi saya juga tahu tujuan saya jelas,” ungkapnya.

Adreas menjalani hari-hari kuliah dengan penuh semangat. Ia mengikuti perkuliahan di Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Cenderawasih, dengan dukungan penuh dari KIP Kuliah. Ia merasa bersyukur karena beasiswa ini tidak hanya menanggung biaya kuliah, tetapi juga membantu biaya hidup sehari-hari.

Kabar diterimanya sebagai penerima KIP Kuliah disambut dengan suka cita oleh keluarganya di kampung. Sang ayah menitikkan air mata, sementara ibunya terus mendoakan dari jauh. “Orang tua bilang, saya harus sungguh-sungguh belajar, dan nanti kembali untuk mengabdi ke kampung,” kenang Adreas.

Komitmen Mengabdi Untuk Papua

Kini, Adreas tidak hanya belajar teori keperawatan, tetapi juga mulai ikut kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat. Ia terlibat dalam program kampus yang mengunjungi daerah terpencil di Papua, memberikan edukasi kesehatan dan layanan medis sederhana.

Bagi Adreas, pendidikan bukan semata-mata tentang gelar atau pekerjaan mapan. Pendidikan adalah jalan untuk membawa perubahan bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Ia ingin menjadi tenaga kesehatan yang bukan hanya kompeten, tetapi juga memiliki empati tinggi terhadap masyarakat pelosok yang seringkali luput dari perhatian.

Kisahnya menjadi cerminan nyata bahwa beasiswa seperti KIP Kuliah tidak hanya memberikan akses pendidikan, tetapi juga membuka pintu bagi perubahan sosial yang lebih luas.

Kesimpulan

Perjalanan Adreas Wayangkau adalah contoh nyata bahwa keterbatasan ekonomi bukan penghalang untuk bermimpi besar. Dengan semangat, kerja keras, dan dukungan program seperti KIP Kuliah, ia berhasil menapaki jalan menuju cita-cita menjadi tenaga kesehatan.

Kisah ini seharusnya menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di pelosok negeri, bahwa harapan selalu ada bagi mereka yang tak menyerah. Adreas bukan hanya sedang membangun masa depannya sendiri, tetapi juga menyalakan harapan bagi Papua yang lebih sehat dan sejahtera.

Simak dan ikuti terus Info Kejadian Papua agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari zcampus.indozone.id
  2. Gambar Kedua dari seringjalan.com