PLN IP telah mengambil langkah signifikan dalam upaya pemerataan energi nasional dengan mengoperasikan dua pembangkit listrik baru di Papua.
Kerja sama operasional dan pemeliharaan (O&M) ini ditandatangani pada 1 Agustus 2025, menandai komitmen PLN IP untuk memastikan akses energi yang andal dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Papua. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Papua.
Perkuatan Infrastruktur Kelistrikan di Tanah Papua
PLN Indonesia Power (PLN IP), sebagai subholding pembangkitan dari PT PLN (Persero), telah menegaskan komitmennya untuk memperkuat sistem kelistrikan di Papua melalui penandatanganan dua kerja sama strategis. Inisiatif ini merupakan bagian integral dari strategi besar PLN untuk menjamin ketersediaan energi yang andal dan berkelanjutan di wilayah yang kaya akan tantangan geografis dan elektrifikasi.
Penandatanganan ini mencakup serah terima operasi dan pemeliharaan (O&M) PLTMG Biak-1 berkapasitas 15 MW serta perjanjian berbasis kinerja (performance-based contract) untuk O&M PLTU Holtekamp dengan kapasitas 50 MW. Langkah ini menunjukkan kesiapan PLN IP sebagai mitra strategis PLN dalam menghadirkan pemerataan akses energi, khususnya di Papua.
Efisiensi dan Keandalan Melalui Inovasi
PLTMG Biak-1, dengan kapasitas 15 MW, diserahterimakan pengelolaannya kepada PLN IP. Direktur Operasional Gas PLN IP, Purnomo, menjelaskan bahwa PLTMG sangat cocok untuk wilayah kepulauan seperti Papua karena sifatnya yang ringkas, efisien, dan rendah emisi. Pembangkit ini dinilai ideal untuk wilayah dengan sebaran geografis yang luas dan sistem kelistrikan yang kecil, mendukung transisi energi serta memberikan layanan yang cepat dan fleksibel bagi masyarakat.
Selain itu, kerja sama strategis juga terwujud dalam kontrak performance-based O&M untuk PLTU Holtekamp berkapasitas 50 MW. Direktur Operasional Batubara PLN IP, M. Hanafi Nur Rifai, menjelaskan bahwa PLTU Holtekamp. Yang telah beroperasi sejak 2016, kini memasuki fase transformasi dalam manajemen dan kinerja operasional.
Salah satu inovasi teknis yang diterapkan adalah modifikasi chain grate stoker untuk meningkatkan efisiensi pembakaran dan keandalan pembangkit. Inovasi yang berhasil diterapkan di unit Sanggau kini direplikasi di Holtekamp. Menegaskan komitmen PLN IP untuk mendukung sistem kelistrikan Papua agar semakin andal.
Baca Juga: Keerom Papua Diguncang Gempa M 5,9, Warga Diminta Untuk Tetap Waspada!
Mengatasi Kompleksitas Sistem Kelistrikan Papua
Sistem kelistrikan di Papua sangat kompleks, terbagi dalam 8 sistem besar dan sekitar 300 sistem kecil. Menurut GM PLN UIW Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, sekitar sepertiga masyarakat Papua masih belum mendapatkan akses listrik. Meskipun kapasitasnya kecil, gangguan di sistem Papua bisa berdampak besar dan langsung terasa hingga ke Jakarta.
Oleh karena itu, kehadiran PLN IP diharapkan mampu menjaga keandalan dan meningkatkan kinerja sistem di wilayah tersebut. Pembangkit seperti Holtekamp harus menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Papua. Karena perannya yang krusial dalam menopang beban dasar di wilayah itu.
Mendorong Kesejahteraan dan Pembangunan Peradaban
Direktur Utama PLN IP, Benardus Sudarmanta, menekankan bahwa tugas PLN IP bukan hanya menjaga pasokan listrik. Tetapi juga menjalankan amanat konstitusi untuk memastikan seluruh masyarakat, termasuk di Papua, mendapatkan akses energi yang andal dan berkelanjutan.
Kolaborasi ini adalah bentuk nyata PLN IP hadir untuk Indonesia. Akses terhadap listrik menjadi syarat utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Kerja sama ini juga diharapkan menjadi motor bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Papua membutuhkan kita. Ini bukan sekadar kontrak bisnis, tapi ladang pengabdian untuk membantu rakyat membuka akses listrik, pendidikan. Dan ekonomi bagi saudara-saudara kita di timur Indonesia,” ujar Diksi Erfani Umar.
Program Pemerataan Energi dan Visi 100% Elektrifikasi
PLN Indonesia Power terus memperluas perannya di wilayah timur sebagai bagian dari upaya mencapai rasio elektrifikasi 100%. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) juga terus berupaya mempercepat pemerataan akses listrik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) melalui Program Listrik Desa (Lisdes), termasuk di Papua.
Pada semester I-2025, Program Lisdes di wilayah Papua telah berhasil menghadirkan akses listrik untuk 36 desa dengan total 1.606 keluarga dapat menikmati listrik PLN. Inisiatif ini mendukung target elektrifikasi nasional dan memastikan listrik menjadi penggerak peradaban dan kesejahteraan di seluruh negeri.
Kesimpulan
Pengoperasian dua pembangkit baru oleh PLN IP di Papua melalui kerja sama O&M PLTMG Biak-1 dan PLTU Holtekamp adalah langkah krusial dalam mendukung pemerataan energi nasional. Inovasi dan komitmen PLN IP dalam mengatasi tantangan kelistrikan yang kompleks di Papua diharapkan mampu meningkatkan keandalan pasokan listrik, mendorong pembangunan ekonomi.
Serta memperluas akses pendidikan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Upaya ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mencapai rasio elektrifikasi 100% dan memastikan bahwa listrik menjadi penggerak kemajuan peradaban di seluruh pelosok Indonesia. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap tentang Dua Pembangkit Baru di Papua hanya di INFO KEJADAIN PAPUA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari money.kompas.com
- Gambar Kedua dari www.msn.com