Hujan deras dua hari berturut-turut di Kabupaten Sarmi, Papua, menyebabkan banjir yang merendam tiga kampung di Tor Atas.

Akibatnya, sebanyak 49 kepala keluarga (KK) terdampak dan rumah-rumah mereka terendam air hingga setinggi lutut orang dewasa. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Papua.
Penyebab Banjir Hujan Deras dan Sungai Meluap
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Cahyo Sukarnito, menjelaskan bahwa hujan deras yang berlangsung selama dua hari berturut-turut menyebabkan Sungai Tor meluap. Luapan sungai kemudian merendam tiga kampung di wilayah Distrik Tor Atas, yakni Kampung Denander, Kampung Safrom Tane, dan Kampung Segar Tor.
“Banjir ini terjadi karena curah hujan yang tinggi. Air sungai naik secara cepat dan merendam rumah-rumah warga di ketiga kampung tersebut,” kata Kombes Cahyo Sukarnito di Jayapura, Selasa (21 Oktober 2025).
Menurut laporan sementara, tinggi air mencapai setinggi lutut orang dewasa. Meskipun demikian, saat ini kondisi air mulai berangsur surut sehingga warga bisa mulai membersihkan rumah mereka.
Dampak Banjir 49 KK Terdampak Jalan Terhambat
Pendataan sementara yang dilakukan Polsek Tor Atas bersama anggota kepolisian mencatat jumlah kepala keluarga terdampak di masing-masing kampung. Di Kampung Safrom Tane, tujuh KK rumahnya terendam air. Di Kampung Denander, tercatat 18 KK terdampak, sementara di Kampung Segar Tor, 24 KK mengalami hal serupa.
Selain itu, akses jalan menuju beberapa kampung juga mengalami kerusakan parah akibat banjir, sehingga distribusi bantuan dan evakuasi hanya bisa dilakukan melalui sungai. Kombes Cahyo menegaskan pentingnya kewaspadaan warga, mengingat curah hujan masih tinggi.
“Jika debit air meningkat kembali, warga diimbau segera mencari tempat aman atau menghubungi aparat setempat untuk langkah evakuasi,” ujarnya.
Baca Juga: Wanita di Yahukimo Papua Diduga Tewas Dibacok Simpatisan KKB
Upaya Penanganan dan Pendataan Warga Terdampak

Petugas Polsek Tor Atas telah melakukan pengecekan langsung di lokasi terdampak. Langkah ini bertujuan memastikan kondisi masyarakat dan memetakan dampak bencana secara lebih akurat. Pendataan dilakukan untuk mengetahui jumlah kepala keluarga, kondisi rumah, serta kebutuhan mendesak seperti makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya.
Selain itu, aparat kepolisian bersama warga setempat juga mulai melakukan kerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan dari sampah yang terbawa banjir. Hal ini diharapkan bisa mencegah munculnya penyakit yang sering muncul setelah banjir, seperti diare, gatal-gatal, dan penyakit kulit lainnya.
Imbauan Waspada Bagi Warga Sarmi
Pihak kepolisian terus mengimbau warga agar tetap waspada mengingat curah hujan di wilayah Kabupaten Sarmi masih tinggi. Kombes Cahyo menekankan pentingnya kesiapsiagaan warga, terutama yang tinggal di dekat bantaran sungai.
Beberapa langkah yang disarankan antara lain:
- Segera pindah ke tempat lebih tinggi jika air sungai kembali naik.
- Memastikan anak-anak dan lansia berada di lokasi aman.
- Menyiapkan dokumen penting dan barang berharga di tempat yang aman.
- Menghubungi aparat setempat atau posko darurat jika situasi semakin memburuk.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan korban bisa diminimalisir dan penanganan bencana lebih cepat.
Harapan dan Dukungan Untuk Pemulihan
Meski banjir telah mulai surut, dampaknya masih dirasakan warga yang rumahnya terendam. Dukungan dari aparat kepolisian, masyarakat, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk mempercepat pemulihan.
Selain membersihkan rumah, warga juga membutuhkan bantuan logistik seperti makanan, air bersih, pakaian, dan obat-obatan. Pihak kepolisian dan pemerintah daerah terus memantau situasi, memastikan distribusi bantuan sampai ke tangan warga yang terdampak.
Kombes Cahyo Sukarnito menambahkan bahwa kerja sama antara aparat, masyarakat, dan pihak terkait lainnya menjadi kunci agar dampak banjir dapat diminimalisir dan warga bisa kembali beraktivitas dengan normal.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Papua dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Papua.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari wartaplus.com
- Gambar Kedua dari antaranews.com