Demo di Jayapura, Papua, berujung ricuh di kawasan Abepura, Rabu (15/10/2025) sore. Massa melempar batu dan membakar satu unit mobil dinas.

Sementara tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka. Aparat kepolisian bergerak cepat membubarkan kerumunan menggunakan gas air mata dan mengamankan area. Polisi kini memeriksa rekaman video dan melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku.
Aksi Demo di Jayapura Berujung Ricuh
Situasi di Kota Jayapura, Papua, memanas pada Rabu (15/10/2025) sore ketika aksi demonstrasi berujung ricuh di kawasan Abepura. Massa yang awalnya melakukan unjuk rasa menuntut perhatian pemerintah atas isu ketenagakerjaan, berubah menjadi anarkis dan membakar satu unit mobil dinas kepolisian tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Kerusuhan terjadi di sekitar Jalan Sentani Abepura ketika masa aksi mulai memblokir jalan dan melempar batu ke arah kendaraan yang melintas. Petugas kepolisian yang mencoba menenangkan massa justru mendapat perlawanan dan serangan. Beberapa aparat terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol I Made Budi, membenarkan adanya kericuhan tersebut. “Satu mobil dinas terbakar, dan tiga orang mengalami luka akibat lemparan benda tumpul,” ujarnya pada Kamis (16/10). Polisi kini sedang mengidentifikasi pelaku pembakaran melalui rekaman video dari warga.
Kronologi Kericuhan dan Aksi Pembakaran
Awalnya, demonstrasi dimulai sekitar pukul 14.00 WIT sebagai aksi damai yang digelar oleh kelompok masyarakat dan mahasiswa setempat. Namun menjelang sore hari, situasi mulai tidak terkendali ketika sebagian peserta aksi menolak upaya mediasi aparat. Ketegangan meningkat saat beberapa orang melempar batu dan botol ke arah polisi.
Sebuah mobil patroli milik Polresta Jayapura yang sedang melintas terkena lemparan dan dibakar oleh massa. Api cepat membesar karena mobil berisi bahan bakar penuh. Petugas langsung mengevakuasi kendaraan lain di sekitar lokasi untuk mencegah api merembet ke area permukiman.
“Kami sudah upayakan negosiasi, tapi situasi semakin panas. Beberapa orang provokator diidentifikasi memicu aksi pembakaran,” kata Kombes Made Budi. Ia juga menyebut tiga korban luka terdiri dari dua warga dan satu anggota polisi. Mereka langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan.
Baca Juga: DJP Papua Sosialisasikan Sistem Coretax Baru, Permudah Pajak Digital
Polisi Bergerak Cepat Amankan Area

Usai insiden pembakaran, aparat kepolisian dibantu satuan Brimob segera mengamankan area Abepura. Massa aksi berhasil dibubarkan sekitar pukul 17.30 WIT setelah gas air mata ditembakkan beberapa kali. Situasi kemudian berangsur kondusif menjelang malam, meski beberapa titik masih dijaga ketat oleh petugas.
Tim Forensik Polresta Jayapura juga dikerahkan untuk memeriksa kendaraan yang terbakar. Barang bukti berupa sisa bahan bakar, batu, dan botol kaca dikumpulkan untuk penyelidikan lebih lanjut. Polisi menduga ada pelaku yang berasal dari luar kelompok demonstran utama.
“Kami akan menelusuri semua pihak yang terlibat. Rekaman CCTV dan video warga sedang diperiksa,” jelas Kombes Made Budi. Ia menekankan bahwa tindakan anarkis seperti pembakaran fasilitas negara tidak bisa ditoleransi dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Pemerintah Imbau Warga Tetap Tenang
Usai kejadian, Pemerintah Kota Jayapura mengeluarkan imbauan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terhasut oleh informasi yang belum jelas sumbernya. Pemkot juga meminta para tokoh adat dan masyarakat untuk membantu menjaga keamanan dan menghindari provokasi lanjutan.
Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Tanawani, menyampaikan rasa prihatin atas insiden tersebut. “Kami menyesalkan adanya kekerasan yang menyebabkan kerugian dan luka-luka. Pemerintah akan berkoordinasi dengan kepolisian agar pelaku segera ditangkap,” ujarnya.
Situasi di Jayapura hingga Kamis pagi terpantau stabil, namun aparat masih bersiaga di beberapa titik. Pihak kepolisian dan pemerintah mengapresiasi kerja sama masyarakat yang membantu memberikan informasi soal awal kericuhan. Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak agar menjaga ketertiban.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Papua dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpecaya hanya di Info Kejadian Papua.