Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan memastikan bahwa formasi 1.000 calon aparatur sipil negara (CASN) untuk tahun 2024 tetap tersedia dan tidak akan hilang.
Pernyataan ini disampaikan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Papua Pegunungan sebagai respons atas aksi demonstrasi pencari kerja asli daerah yang menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap kelanjutan formasi CASN 2024. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Papua.
Formasi CASN 2024 Terjamin
Pemda melalui BKPSDM Papua Pegunungan menegaskan formasi 1.000 CASN 2024 tetap tersedia. Plt. Kepala BKPSDM Elyas Wenda memastikan tidak ada pengurangan, sehingga pencari kerja tak perlu khawatir. Formasi disesuaikan dengan kualifikasi pendidikan yang telah ditetapkan.
Pertemuan dengan Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol juga memperkuat jaminan bahwa formasi tersebut tidak akan hilang. Keluarnya pernyataan resmi ini diharapkan mampu menenangkan kegelisahan masyarakat dan mendorong mereka untuk tetap fokus pada proses seleksi CASN.
Masyarakat dan pencaker diharapkan mendukung proses seleksi yang sedang berlangsung. Gangguan apapun, terutama terhadap tahapan seleksi kompetensi bidang (SKB) CASN 2025, dapat merugikan keberlanjutan formasi yang telah disepakati.
Pentingnya Dukungan Untuk Proses SKB
BKPSDM menekankan pentingnya kelancaran proses SKB CASN agar berjalan optimal. Plt. Kepala BKPSDM, Elyas Wenda, mengingatkan bahwa jika proses ini terganggu dan tidak selesai hingga Desember 2025, formasi tahun ini terancam hilang. Karena itu, ia mengimbau semua pihak, terutama para pencaker, untuk tidak menghambat jalannya seleksi.
Dukungan dari masyarakat dianggap krusial demi suksesnya seleksi CASN tahun ini. BKPSDM juga mengajak seluruh komponen masyarakat Papua Pegunungan untuk bersama-sama mengawal proses SKB agar berjalan lancar dan adil.
Keseriusan dalam menghadapi seleksi CASN ini menjadi kunci utama agar formasi yang sudah disiapkan tidak terbuang sia-sia. Dengan dukungan penuh, proses tersebut diharapkan dapat menghasilkan ASN yang berkualitas dan sesuai kebutuhan daerah.
Baca Juga: Serangan Brutal Mengguncang Intan Jaya Kekerasan KKB
Aspirasi Pencaker Dan Peran Pemerintah Daerah
Demonstrasi damai yang digelar oleh para pencari kerja asli Papua Pegunungan merupakan perwujudan kekhawatiran mereka terhadap kelanjutan formasi CASN 2024. Mereka menuntut kepastian agar peluang menjadi ASN tetap terbuka bagi mereka yang lahir dan besar di wilayah tersebut.
Pemerintah daerah melalui BKPSDM dan Wakil Gubernur Ones Pahabol memberikan respons positif dengan memastikan bahwa formasi tidak hilang dan tetap tersedia sesuai ketentuan. Hal ini merupakan upaya agar aspirasi masyarakat didengar dan mendapat jawaban nyata tanpa menimbulkan keresahan yang berkepanjangan.
Selain itu, pemerintah mengajak pencaker untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu proses seleksi. Mereka diharapkan dapat berpartisipasi aktif dengan cara yang mendukung kelancaran proses demi masa depan yang lebih baik.
Harapan Dan Langkah Selanjutnya
Pemprov Papua Pegunungan berharap seluruh masyarakat, terutama para pencaker, untuk mendukung penuh tahapan seleksi CASN yang saat ini sedang berlangsung. Hal ini agar proses seleksi kompetensi dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan aparatur sipil negara yang mampu melayani masyarakat dengan maksimal.
BKPSDM dan Pemprov Papua Pegunungan akan terus mengawal pelaksanaan seleksi hingga selesai, memastikan tidak ada hambatan yang berarti. Langkah ini diambil untuk menjaga integritas dan keberlanjutan formasi yang sudah disiapkan bagi generasi muda daerah tersebut.
Dengan dukungan bersama, formasi 1.000 CASN 2024 akan tetap terjaga dan memberi peluang yang adil bagi putra-putri asli Papua Pegunungan untuk berkontribusi dalam pemerintahan serta pembangunan daerah mereka.
Selalu update dengan berita terbaru, informasi terpercaya, dan berita menarik lainnya tentang Papua yang kami sajikan spesial untuk Anda setiap hari hanya di Info Kejadian Papua.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari kompas.id
- Gambar Kedua dari papua.antaranews.com