Proyek Strategis Nasional (PSN) di Merauke memicu invasi sosio-ekologis yang serius, mengancam hutan, masyarakat adat, dan budaya lokal.

Proyek ini membawa perubahan besar yang berpotensi memutus hubungan erat masyarakat adat dengan alam. Serta membawa risiko kerusakan hutan dan ekosistem yang berdampak luas. Ancaman ini menjadi perhatian serius bagi berbagai kalangan dan mendorong seruan untuk menghentikan proyek.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Papua.
Dampak PSN Terhadap Masyarakat Adat Dan Hubungan Dengan Alam
Proyek cetak sawah dan perkebunan tebu di wilayah adat Malind Anim dan suku lain mengancam keberlangsungan hidup mereka. Tanah adat yang menjadi sumber kehidupan kini berubah menjadi lahan produksi yang merusak hutan dan rawa. Bersamaan dengan itu, warisan budaya serta peran perempuan adat yang bergantung pada hutan perlahan memudar.
Perempuan adat sangat menggantungkan kebutuhan pangan, obat-obatan, dan ritual kelahiran pada keanekaragaman hayati di sekitar. Kehilangan habitat alami ini berdampak negatif pada kesehatan dan kebudayaan mereka. Perubahan bentang alam juga memicu ketergantungan pada teknologi dan produk luar yang tak sejalan dengan cara hidup mereka.
Praktik pertanian dan kehutanan yang berubah secara drastis memutus hubungan spiritual dan sosial warga dengan tanah dan hutan. Alih fungsi ini bukan hanya merusak alam tapi juga mengancam identitas dan keberlangsungan masyarakat adat.
Invasi Sosio-Ekologis Dan Kerusakan Lingkungan
Peneliti menilai PSN di Merauke membawa invasi sosio-ekologis yang mengubah tatanan sosial dan hubungan ekologis secara fundamental. Sistem produksi baru mengintensifkan eksploitasi alam, sehingga meningkatkan risiko kebakaran hutan, erosi tanah, dan gangguan fungsi ekologis seperti penyerapan karbon dan siklus air.
Kerusakan ekosistem berakibat pada menurunnya produktivitas pertanian dan perikanan tradisional yang menjadi sumber penghidupan masyarakat. Tanaman asal hutan digantikan dengan jenis tanaman monokultur seperti tebu yang mengubah pola siklus nutrisi tanah, memicu degradasi lahan secara luas.
Perubahan yang cepat tersebut juga memaksa masyarakat melakukan adaptasi sulit, yang berpotensi melepaskan mereka dari tradisi dan budaya lokal yang telah berlangsung lama. Dampak ekologis ini merupakan ancaman serius bagi keberlanjutan lingkungan hidup di Merauke.
Baca Juga: Prajurit TNI Gugur Diserang OPM di Papua Barat, Senjata Dirampas
Ancaman Terhadap Budaya Dan Eksistensi Masyarakat Adat

Penggusuran tanah adat untuk proyek PSN tidak hanya berdampak secara ekologis tetapi juga pada aspek budaya dan sosial. Masyarakat adat berisiko kehilangan tanah warisan leluhur yang menjadi basis budaya, ekonomi, dan identitas kolektif mereka.
Penduduk asli menghadapi ancaman etnosida, berupa marginalisasi sosial ekonomi dan budaya akibat kedatangan pendatang baru dan dominasi aktivitas ekonomi ekstraktif. Selain itu, konflik berkepanjangan antara masyarakat adat dan pihak pengembang proyek menambah ketegangan sosial di daerah.
Kelompok masyarakat adat menyerukan penghentian proyek-proyek yang mengabaikan hak mereka dan menuntut adanya konsultasi serta perlindungan hak atas tanah adat sesuai prinsip-prinsip hak asasi manusia dan pembangunan berkelanjutan.
Upaya Perlindungan Dan Seruan Penghentian PSN
Berbagai organisasi masyarakat sipil dan lembaga HAM menuntut pemerintah untuk segera mencabut izin PSN di Merauke demi melindungi hak masyarakat adat dan lingkungan hidup. Mereka mengingatkan bahwa pengembangan proyek harus sejalan dengan prinsip FPIC (Free, Prior, and Informed Consent) yang menjamin partisipasi masyarakat adat.
Rekomendasi ini didukung oleh laporan riset yang menyatakan PSN berpotensi melanggar hak asasi manusia, merusak ekosistem unik, dan menimbulkan konflik berkepanjangan. Pemerintah diharapkan mengambil langkah preventif dan konsultatif bagi pembangunan yang berkelanjutan di wilayah Papua.
Seruan ini juga mengajak seluruh masyarakat memahami keseimbangan antara pembangunan dan konservasi budaya serta alam, demi menjamin kelangsungan hidup generasi masa depan masyarakat adat di Merauke.
Selalu update dengan berita terbaru, informasi terpercaya, dan berita menarik lainnya tentang Papua yang kami sajikan spesial untuk Anda setiap hari hanya di Info Kejadian Papua.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari lestari.kompas.com
- Gambar Kedua dari pusaka.or.id