Posted in

Mencekam! KKB Serbu Bandara Bilorai Usai Pimpinan Mereka Ditembak Tewas

Kondisi keamanan di Papua Tengah kembali memanas setelah kelompok kriminal bersenjata (KKB) serbu Bandara Bilorai, Kabupaten Intan Jaya.

Mencekam! KKB Serbu Bandara Bilorai Usai Pimpinan Mereka Ditembak Tewas

Aksi tersebut terjadi beberapa hari setelah tewasnya salah satu pimpinan KKB, Enos Tipagau, dalam operasi yang dilakukan Satgas Operasi Damai Cartenz. Serangan ini tak hanya menimbulkan ketegangan di wilayah itu, tetapi juga menjadi sinyal bahwa kekerasan bersenjata di Papua masih menjadi ancaman nyata. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran .

Balas Dendam Atas Gugurnya Pimpinan KKB

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, menjelaskan bahwa serangan tersebut diduga kuat sebagai aksi balas dendam atas tewasnya Enos Tipagau. Enos, yang dikenal sebagai salah satu tokoh sentral dalam struktur KKB di Intan Jaya, ditembak mati dalam sebuah operasi penegakan hukum di Kampung Baitapa, Distrik Sugapa, pada 5 Juli 2025.

“Diduga kuat, aksi penembakan ini merupakan bentuk balas dendam atas tewasnya Enos Tipagau,” ungkap Faizal. Kematian Enos disebut-sebut sebagai pukulan telak bagi jaringan KKB, dan reaksi yang muncul adalah aksi kekerasan sporadis untuk menunjukkan eksistensi mereka.

Bandara Bilorai Jadi Target Strategis

Bandara Bilorai bukan sekadar tempat transit penumpang, tetapi juga jalur penting logistik dan evakuasi di wilayah pegunungan Papua. Menyerang bandara berarti mengganggu aktivitas vital masyarakat dan memperlihatkan kemampuan KKB dalam memilih target yang berdampak strategis. Serangan tersebut dilakukan secara tiba-tiba dengan tembakan ke arah fasilitas bandara, namun beruntung tidak menimbulkan korban jiwa.

Faizal memastikan bahwa meski tidak ada korban, situasi tetap dalam pengawasan ketat. “Kami tetap waspada dan melakukan langkah-langkah antisipatif untuk menjaga keamanan,” ujarnya. Serangan ini juga menunjukkan bahwa kelompok tersebut masih memiliki persenjataan yang cukup dan tak segan menyerang titik-titik vital.

Baca Juga: Gubernur Papua Tengah Berkomitmen Dukung Peternakan Ayam Broiler Mimika

Upaya Mengganggu Stabilitas Menjelang HUT RI

Upaya Mengganggu Stabilitas Menjelang HUT RI

Selain motif balas dendam, pihak aparat juga mencurigai bahwa serangan ini merupakan bagian dari upaya KKB untuk mengacaukan stabilitas menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang. Wilayah Intan Jaya yang rawan konflik menjadi salah satu fokus pengamanan nasional selama momen penting tersebut.

“Ini adalah bentuk provokasi menjelang HUT RI. Mereka ingin menciptakan ketakutan di masyarakat dan mengganggu jalannya perayaan nasional,” kata Faizal. Serangan menjelang hari-hari besar nasional bukanlah hal baru dalam pola gerakan KKB, yang kerap memanfaatkan momen-momen simbolik untuk menarik perhatian.

Aparat Siaga, Warga Diminta Tetap Tenang

Pasca penyerangan, aparat gabungan TNI-Polri langsung meningkatkan pengamanan di seluruh wilayah Intan Jaya, khususnya di sekitar bandara dan fasilitas publik lainnya. Patroli bersenjata dilakukan intensif untuk memastikan tidak ada serangan lanjutan, sementara intelijen terus dikonsolidasikan untuk mendeteksi pergerakan kelompok bersenjata lainnya.

Warga setempat juga diminta tetap tenang namun waspada. Pemerintah daerah melalui komunikasi publik berupaya meredam kepanikan dengan menjamin bahwa kegiatan masyarakat dan layanan umum tetap berjalan seperti biasa di bawah pengawasan keamanan ketat.

Kesimpulan

Insiden penembakan di Bandara Bilorai kembali menegaskan bahwa konflik bersenjata di Papua belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Aksi balas dendam dan upaya mengacaukan stabilitas menjelang hari nasional menunjukkan bahwa KKB Serbu Bandara Bilorai secara terorganisir.

Aparat keamanan memang telah berhasil mencegah jatuhnya korban, tetapi tantangan jangka panjangnya adalah memastikan bahwa akar konflik bisa diselesaikan, bukan hanya merespons gejala di permukaan. Dalam jangka pendek, kesiapsiagaan aparat dan ketenangan masyarakat menjadi kunci utama.

Namun, dalam jangka panjang, dibutuhkan pendekatan holistik yang mencakup dialog, pembangunan ekonomi. Serta penyelesaian ketimpangan sosial yang selama ini menjadi bahan bakar konflik di Papua. Jika tidak, serangan demi serangan seperti di Bandara Bilorai bisa terus berulang, mengancam masa depan Papua yang damai.

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INFO KEJADIAN PAPUA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari news.detik.com
  2. Gambar Kedua dari www.kompas.id