Mantap Membelot Eks Polisi Asal Papua Kini Pimpin KKB Aske Mabel. Mantan brigadir Polres Yalimo beralih menjadi pimpinan (KKB) di Papua.

Setelah dipecat dan desertir, Aske membawa kabur senjata api Polri dan memimpin aksi teror yang meresahkan warga. Kini, ia telah ditangkap dan menghadapi proses hukum, menjadi simbol seriusnya tantangan keamanan di Papua serta tekad pemerintah menegakkan hukum dan perdamaian.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Papua.
Babak Baru Eks Polisi Jadi Pimpinan KKB Papua
Kasus mantan anggota polisi yang membelot menjadi pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kembali memasuki babak baru. Aske Mabel, mantan brigadir dua di Polres Yalimo, Papua Pegunungan, pernah bertugas di unit Sabhara sejak 2022. Namun, pada pertengahan tahun 2024, Aske Mabel dipecat tidak dengan hormat karena desertir dari tugasnya dan kemudian bergabung dengan KKB.
Pada November 2024, Aske Mabel secara terbuka mendeklarasikan diri sebagai panglima kelompok TPNPB-OPM Kodap Balim Timur Yali-Yalimo dalam sebuah video yang tersebar luas di media sosial. Dalam video tersebut ia mengaku merampas empat pucuk senjata api jenis AK-47 milik Polres Yalimo yang digunakan sebagai perlengkapan kelompok tersebut.
Kasus ini semakin menjadi sorotan karena Aske Mabel terlibat sejumlah aksi kriminal bersenjata yang menyebabkan kerugian. Nyawa warga sipil maupun aparat keamanan. Dia bahkan dijadikan tersangka dalam beberapa kasus pembunuhan dan penembakan yang termasuk dalam rangkaian tindak kriminal kelompok KKB tersebut.
Penangkapan dan Proses Hukum Mantan Polisi Pimpinan KKB
Aske Mabel berhasil ditangkap oleh Satgas Operasi Damai Cartenz pada Februari 2025 di daerah Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan setelah delapan bulan menjadi buronan. Penangkapan ini dilakukan dengan pengawalan ketat dari Wakapolda Papua dan pihak berwenang terkait.
Setelah penangkapan, Aske Mabel dibawa ke Jayapura menggunakan pesawat serta digiring ke Mako Brimob Polda Papua untuk proses investigasi dan penyidikan lebih lanjut. Saat disergap ia didapati masih aktif memimpin kelompok KKB yang kerap melakukan serangan di wilayah tersebut.
Saat ini, Aske Mabel tengah menghadapi proses hukum di Kejaksaan Negeri Jayawijaya atas kasus pembunuhan sopir Muktar Layuk serta beberapa dakwaan lain seperti pencurian senjata api Polri. Penyerahan berkas perkara (P-21) sudah dilakukan untuk mempercepat proses persidangan.
Baca Juga: Diterjang Panah & Molotov, 6 Prajurit TNI Selamatkan Guru di Elelim Papua
Jejak Kriminal Aske Mabel dan Dampaknya di Papua

Nama Aske Mabel sering disebut dalam berbagai aksi teror dan kejahatan bersenjata di Kabupaten Yalimo. Ia terlibat dalam perampasan empat pucuk senjata api dari Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Yalimo pada Juni 2024 yang menjadi awal kariernya sebagai pimpinan KKB.
Selain itu, Aske Mabel diduga menjadi otak di balik penembakan serta pembunuhan yang menewaskan anggota Polri dan warga sipil. Termasuk pembunuhan terhadap sopir truk yang terjadi pada Desember 2024. Aksinya menciptakan ketakutan di kalangan warga, menghambat pembangunan, dan memicu konflik sosial di wilayah tersebut.
Pengaruhnya sebagai mantan anggota polisi yang menguasai taktik dan senjata api membuat aksinya semakin serius dan sulit untuk diberantas. Hal ini menimbulkan peringatan bagi aparat keamanan untuk meningkatkan kewaspadaan serta koordinasi dalam mengatasi kelompok kriminal bersenjata di Papua.
Upaya Pemerintah dan Aparat dalam Mengatasi KKB
Pemerintah bersama aparat keamanan terus meningkatkan operasi penegakan hukum dan perdamaian di Papua dengan target menanggulangi kelompok KKB beserta para pemimpinnya. Satgas Operasi Damai Cartenz menjadi ujung tombak dalam penangkapan dan penyelidikan pelaku serta penguatan keamanan masyarakat di wilayah rawan.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Ramadhani menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mentolerir aksi kekerasan yang menyebabkan korban jiwa dan mengganggu stabilitas. Penangkapan dan penuntutan pelaku utama seperti Aske Mabel menjadi bukti komitmen serius dalam rencana damai dan keamanan Papua.
Langkah preventif dan pendidikan sosial juga digalakkan untuk mengurangi gesekan serta mengajak kelompok separatis keluar dari jalan kekerasan. Sinergi antara aparat, tokoh masyarakat, dan lembaga pemerintahan diharapkan dapat menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di tanah Papua.
Simak dan ikutin terus berita terbarunya dan terviral tentang Papua hanya di Info Kejadian Papua.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari www.detik.com