Bentrok kembali pecah di Papua Tengah, tepatnya di distrik Kilo 10, Kabupaten Paniai, menewaskan 3 warga dan melukai 18 lainnya akibat serangan panah.

Konflik antarkelompok ini memicu ketakutan warga, gangguan aktivitas sehari-hari, dan kerusakan properti. Aparat keamanan segera dikerahkan untuk menenangkan situasi, mengevakuasi korban, serta menyita senjata. Semua berita terkini dan trending Papua dan lainnya tentang Papua hanya ada di Info Kejadian Papua.
Bentrok di Papua Tengah, 3 Tewas, 18 Terluka
Bentrok antarwarga kembali terjadi di Papua Tengah, tepatnya di distrik Kilo 10, Kabupaten Paniai, pada Selasa sore. Insiden ini menewaskan tiga orang dan melukai 18 lainnya akibat serangan panah dan senjata tajam. Sumber kepolisian menyebutkan bentrokan dipicu oleh perselisihan lama antarkelompok warga setempat yang hingga kini belum sepenuhnya diselesaikan.
Menurut saksi mata, kericuhan bermula saat salah satu kelompok melakukan perjalanan melintasi wilayah yang diklaim kelompok lain. Ketegangan yang sebelumnya sudah tinggi memuncak menjadi bentrokan fisik dengan saling lempar batu dan panah. Aparat keamanan langsung dikerahkan untuk menenangkan situasi.
Rumah-rumah di sekitar lokasi bentrok mengalami kerusakan ringan akibat lemparan batu, dan warga yang tidak terlibat memilih mengungsi ke daerah aman. Warga desa sekitar mengaku ketakutan karena konflik ini sering terjadi berulang setiap beberapa bulan terakhir.
Urutan Bentrokan dan Tindakan Aparat
Kepala Kepolisian Sektor Paniai, AKP Rudianto, menjelaskan bahwa bentrokan dimulai sekitar pukul 15.30 WIT. “Kami menerima laporan adanya kerusuhan dan segera mengerahkan personel gabungan untuk memisahkan kedua kelompok yang berseteru,” ujarnya.
Tim medis setempat segera mengevakuasi korban ke puskesmas terdekat, sementara aparat memblokir jalan menuju distrik agar bentrokan tidak meluas. Petugas juga menyita sejumlah panah dan parang yang digunakan dalam insiden.
Pemerintah daerah menekankan agar warga tetap tenang dan menyerahkan penyelesaian konflik kepada aparat keamanan. Pihak kepolisian menegaskan akan menindak tegas pelaku kekerasan, termasuk mereka yang membawa senjata tajam, untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Jayawijaya, Warga Dihimbau Waspada
Dampak Bentrokan terhadap Warga dan Aktivitas Sehari-Hari

Bentrokan ini menyebabkan gangguan besar pada aktivitas warga sekitar. Sekolah ditutup sementara, pasar lokal sepi dari pengunjung, dan sebagian warga menunda kegiatan pertanian karena ketakutan. Kondisi ini menambah tekanan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Selain itu, warga yang mengalami luka-luka akibat panah dan benturan harus menjalani perawatan intensif. Beberapa korban mengalami luka serius di bagian tubuh dan punggung, sementara yang lain menderita luka ringan namun tetap membutuhkan penanganan medis.
Ketua RT setempat menyatakan, warga berharap pemerintah segera mengambil langkah preventif agar konflik serupa tidak kembali terjadi. “Kami ingin hidup damai tanpa ketakutan tiap kali melintasi wilayah yang rawan konflik,” ujarnya.
Langkah Penanganan dan Seruan Damai
Pemerintah kabupaten dan tokoh adat setempat sudah memulai mediasi antar kelompok yang terlibat. Tujuannya adalah menyelesaikan konflik secara damai dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Mediasi ini difokuskan pada penyelesaian perselisihan lahan dan hak-hak adat yang menjadi akar masalah bentrokan.
Selain itu, aparat kepolisian berencana meningkatkan patroli rutin di kawasan rawan untuk memastikan keamanan warga. Diharapkan kehadiran aparat mampu meredam ketegangan sebelum insiden serupa terjadi lagi.
Tokoh agama dan masyarakat juga menyerukan perdamaian dan kerja sama antarwarga. Mereka menekankan pentingnya dialog dan komunikasi untuk menghindari kekerasan. Dengan langkah bersama, diharapkan warga Papua Tengah dapat hidup aman dan damai, serta mengurangi risiko jatuhnya korban di masa depan.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Papua dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpecaya hanya di Info Kejadian Papua.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari regional.kompas.com
- Gambar Kedua dari fajarpapua.com