Posted in

Tragedi Mahasiswa IPB Tewas Saat Ekspedisi Patriot di Papua

Mahasiswa IPB University, Anggit Bima Wicaksana, meninggal dunia saat mengikuti Ekspedisi Patriot di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, pada Selasa, 21 Oktober 2025.

Tragedi Mahasiswa IPB Tewas Saat Ekspedisi Patriot di Papua

Pada Selasa, 21 Oktober 2025, dunia pendidikan Indonesia berduka atas meninggalnya Anggit Bima Wicaksana, mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Lahan IPB University.

Anggit meninggal dunia saat menjalankan tugas negara dalam Program Tim Ekspedisi Patriot (TEP) yang diselenggarakan oleh Kementerian Transmigrasi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Papua.

Apa Itu Ekspedisi Patriot?

Ekspedisi Patriot adalah program kolaboratif yang diselenggarakan oleh Kementerian Transmigrasi bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia, termasuk IPB University.

Program ini bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa sebagai agen perubahan di daerah transmigrasi melalui kegiatan riset lapangan, pengabdian masyarakat, dan pengembangan kapasitas lokal.

Mahasiswa yang tergabung dalam ekspedisi diberikan kesempatan untuk langsung berinteraksi dengan masyarakat. Memahami tantangan lokal, dan memberikan kontribusi nyata untuk pembangunan wilayah tersebut.

Selain aspek pengabdian, Ekspedisi Patriot juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan, kerja sama tim, dan adaptasi terhadap medan yang sulit.

Setiap peserta diarahkan untuk melakukan penelitian lapangan yang aplikatif serta membantu program-program sosial dan ekonomi di desa-desa transmigrasi.

Program ini secara rutin dilepas dalam beberapa gelombang setiap tahun. dengan tujuan mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik. Tetapi juga peduli terhadap pembangunan nasional. Terutama di wilayah yang membutuhkan perhatian khusus.

Kronologi Kejadian

Kecelakaan yang menewaskan Anggit Bima Wicaksana terjadi pada Selasa, 21 Oktober 2025. Sekitar pukul 13.27 WIT di daerah Tomage, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Saat itu, Anggit sedang menjalankan tugas lapangan sebagai bagian dari Ekspedisi Patriot. Yang menuntut mahasiswa melakukan riset dan pengabdian masyarakat di wilayah transmigrasi dengan medan yang berat dan kondisi cuaca yang menantang.

Selama dua bulan berada di lokasi. Anggit dikenal aktif dan berdedikasi tinggi dalam setiap kegiatan program.

Pada saat kejadian, kondisi medan yang terjal dan hujan deras menyebabkan Anggit mengalami kecelakaan saat menavigasi area lapangan. Tim ekspedisi segera memberikan pertolongan, namun nyawa Anggit tidak dapat diselamatkan.

Pihak kampus dan Kementerian Transmigrasi langsung melakukan koordinasi untuk evakuasi jenazah dan memastikan prosedur penanganan dilakukan secara cepat dan aman. Sebelum jenazah dipulangkan ke Tangerang Selatan untuk dimakamkan.

Baca Juga: Panglima OPM Lamek Taplo Tewas Dalam Operasi Militer

Tanggapan Pihak Berwenang

Tanggapan Pihak Berwenang

Pihak IPB University menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Anggit Bima Wicaksana. Rektor IPB, Prof. Arif Satria, menegaskan bahwa kampus sangat kehilangan salah satu mahasiswa yang berdedikasi tinggi dan berkomitmen dalam program pengabdian masyarakat.

Selain itu, pihak kampus memastikan akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban. Termasuk pendampingan administrasi dan koordinasi terkait proses pemulangan jenazah.

Sementara itu, Kementerian Transmigrasi menyatakan rasa kehilangan yang sama dan menekankan bahwa keselamatan mahasiswa menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan lapangan.

Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman. Memastikan bahwa prosedur evakuasi jenazah dilakukan dengan cepat dan aman. Serta pihak kementerian akan mengevaluasi seluruh prosedur operasional lapangan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Proses Pemulangan Jenazah

Setelah kejadian meninggalnya Anggit Bima Wicaksana. Proses evakuasi jenazah dilakukan secara cepat dan terkoordinasi antara pihak kampus. Kementerian Transmigrasi, serta tim lokal di Papua Barat.

Tim ekspedisi memastikan jenazah ditangani dengan aman dan prosedur kesehatan serta keselamatan tetap diperhatikan selama perjalanan dari lokasi kejadian di Kabupaten Fakfak menuju bandara terdekat.

Jenazah Anggit kemudian diterbangkan ke Tangerang Selatan. Dan tiba di rumah duka di Graha Bintaro, Pondok Aren, pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Kedatangan jenazah disambut keluarga rekan. Dan civitas akademika IPB University dengan suasana haru. Pihak kampus dan keluarga menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam sekaligus memastikan proses pemakaman berlangsung khidmat sesuai keinginan keluarga.

Pesan Dari IPB University

IPB University menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program-program pengabdian masyarakat seperti Ekspedisi Patriot.

Rektor IPB, Prof. Arif Satria, berharap pengorbanan Anggit Bima Wicaksana menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa dan meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat di wilayah-wilayah transmigrasi.

Selain itu, kampus berjanji akan terus memastikan keselamatan mahasiswa dalam setiap kegiatan lapangan melalui prosedur keselamatan yang ketat dan pendampingan penuh selama program berlangsung.

Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Papua, termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Papua sekarang juga.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari www.detik.com
  • Gambar Kedua dari regional.kompas.com