Posted in

Braen Nekat Lompat Jurang untuk Selamat dari Serangan KKB di Nabire

Braen, seorang pekerja proyek jalan di Nabire, nyaris menjadi korban serangan KKB dalam kepanikan dan hujan deras, ia nekat melompat.

Braen Nekat Lompat Jurang untuk Selamat dari Serangan KKB di Nabire

Bertahan di hutan selama berjam-jam, Braen akhirnya berhasil dievakuasi oleh tim gabungan TNI-Polri. Kisah heroiknya menunjukkan keberanian dan keteguhan menghadapi ancaman bersenjata, sekaligus menjadi pengingat pentingnya keselamatan pekerja sipil.

Dapatkan ulasan lengkap mengenai berbagai peristiwa di Papua hanya ada di Info Kejadian Papua.

Situasi Menakutkan di Belantara Papua

Hujan deras turun di kawasan Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire, ketika suara tembakan tiba-tiba memecah keheningan. Seorang warga bernama Braen (29) nyaris kehilangan nyawanya setelah kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang rombongan pekerja proyek jalan.

Rombongan pekerja yang berjumlah enam orang berusaha mencari perlindungan di balik batu besar dan pepohonan. Namun, intensitas tembakan semakin deras membuat mereka harus berpencar untuk menyelamatkan diri. Braen, yang berada di bagian belakang rombongan, menjadi sasaran utama setelah posisinya diketahui oleh penyerang.

Di tengah kepanikan, Braen memutuskan melompat ke dalam jurang sedalam hampir tujuh meter di tepi jalan proyek. Tindakannya yang nekat itu menjadi satu-satunya cara untuk menghindari serangan yang terus menghujani area sekitar. Dengan tubuh penuh lumpur dan luka.

Tetap Teguh di Dalam Curahan Hujan dan Kecemasan

Setelah terjatuh ke jurang, Braen terpaksa merangkak menjauh dari lokasi untuk mencari tempat aman. Malam semakin gelap, dan hujan tak kunjung reda. Suara langkah kaki para penyerang terdengar samar dari kejauhan, menandakan bahwa penyisiran masih berlangsung. Dalam kondisi luka dan menggigil.

Ponsel yang digunakannya untuk berkoordinasi dengan rekan-rekan sudah rusak akibat benturan. Ia hanya mengandalkan insting untuk menemukan arah sungai yang menjadi titik evakuasi menurut peta proyek. Dalam perjalanan, ia beberapa kali tergelincir di tanah licin, namun tetap memaksa berjalan demi keselamatan.

Braen mengaku sempat pasrah dan berdoa di tengah kegelapan, berharap pagi segera datang. Ia mendengar beberapa tembakan susulan di kejauhan, menandakan baku tembak masih berlangsung antara KKB dan aparat yang tiba di lokasi. Dengan penuh keberanian, ia terus bergerak mengikuti aliran air kecil menuju ke arah bawah lembah.

Baca Juga: ​Delapan Rumah Ludes Dilalap Api Di Wamena, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta Rupiah​

Pengungsian Heroik Yang Dilakukan Tim Keamanan

Pengungsian Heroik Yang Dilakukan Tim Keamanan

Keesokan paginya, tim gabungan TNI dan Polri tiba di lokasi setelah mendapatkan laporan adanya serangan terhadap rombongan pekerja. Operasi penyelamatan dilakukan dengan penuh kewaspadaan mengingat medan yang sulit dan potensi serangan lanjutan dari KKB. Setelah pencarian selama beberapa jam.

Petugas medis segera memberikan pertolongan pertama di tempat. Braen mengalami luka ringan pada kaki dan bahu akibat terjatuh dari ketinggian. Meskipun dalam kondisi trauma berat, ia masih mampu bercerita bahwa dirinya melihat dua rekan sepekerjaan berhasil melarikan diri ke arah berbeda.

Kapolres Nabire, AKBP Ferdian, membenarkan bahwa serangan terjadi sekitar pukul 17.30 WIT dan menargetkan proyek jalan milik pemerintah daerah. Menurutnya, petugas gabungan berhasil mengevakuasi semua korban selamat dan kini tengah melakukan penyisiran terhadap pelaku. Pemerintah daerah juga diminta menunda sementara proyek hingga situasi dinyatakan aman.

Rasa Syukur dan Harapan Perdamaian

Setelah menjalani perawatan di rumah sakit Nabire, Braen akhirnya bisa bertemu keluarganya. Suasana haru menyelimuti ruang perawatan ketika ia menceritakan bagaimana ia bertahan hidup selama hampir delapan jam di tengah hutan. “Saya hanya berpikir untuk terus bergerak sebelum mereka menemukan saya.

Kepala PMI Nabire ikut memberikan dukungan psikologis kepada korban, terutama untuk mengatasi trauma pascakejadian. Para relawan menegaskan pentingnya pemulihan mental bagi korban serangan bersenjata seperti ini agar mereka dapat kembali beraktivitas dengan normal.

Kisah Braen menjadi simbol keberanian dan keteguhan di tengah ancaman kekerasan bersenjata yang masih menghantui beberapa wilayah Papua. Ia berharap insiden ini menjadi pelajaran agar keamanan pekerja sipil lebih diperhatikan. Saya hanya ingin semua ini berakhir.

Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Papua dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpecaya hanya di Info Kejadian Papua.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari www.kompas.com