TNI dan Polri saat ini intensif melakukan pengamanan Kampung Mangoldolki, Kiwirok, Papua Pegunungan, usai KKB membakar fasilitas pendidikan.

Pengamanan ini dilakukan untuk melindungi warga dan fasilitas umum dari kemungkinan serangan lanjutan KKB, yang dalam beberapa tahun terakhir telah berulang kali melakukan aksi kekerasan di wilayah tersebut.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Papua.
Kronologi Pembakaran SMP Negeri Kiwirok
Brigjen Pol Faizal menjelaskan, pada Selasa (7/10) sekitar pukul 07.45 WIT, KKB Ngalum Kupel membakar bangunan SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok. Dalam insiden tersebut, terdapat sekitar 16 orang tidak dikenal yang terpantau tengah melakukan aksi pembakaran.
“Para pelaku sudah melarikan diri ke arah Desa Delpem sebelum aparat gabungan tiba di lokasi,” kata Faizal Ramadhani. Meski begitu, tim TNI dan Polri segera melakukan langkah pengamanan strategis untuk mencegah terulangnya aksi serupa.
Pembakaran fasilitas pendidikan ini tidak hanya merusak bangunan fisik, tetapi juga mengganggu proses belajar-mengajar bagi anak-anak setempat. Sebelumnya, pada tahun 2021, KKB juga membakar bangunan SMP Negeri Kiwirok, sehingga kegiatan belajar terpaksa dipindahkan ke SMP Negeri 1 Oksibil di Kota Oksibil.
Strategi Pengamanan Oleh TNI dan Polri
Menanggapi ancaman ini, Satgas Operasi Damai Cartenz bersama aparat gabungan segera bergerak ke lokasi kejadian. Fokus pengamanan diarahkan ke Kampung Mangoldolki untuk mengantisipasi potensi pembakaran terhadap SD Negeri Kiwirok.
Brigjen Pol Faizal menegaskan bahwa upaya pengamanan ini dilakukan dengan tujuan ganda: melindungi warga dan memastikan fasilitas pendidikan tetap aman. Tim gabungan dilengkapi dengan patroli rutin, pemantauan intensif, dan pos-pos pengamanan sementara di titik-titik strategis di sekitar kampung.
Selain itu, aparat keamanan juga melakukan pendekatan persuasif kepada warga sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh aksi kekerasan yang dilakukan KKB.
Baca Juga: Walhi Soroti Wacana PSN di Merauke, Berpotensi Picu Konflik Sosial
Dampak Serangan KKB Terhadap Pendidikan Anak Papua

Serangan KKB terhadap sekolah menjadi perhatian serius aparat keamanan dan pemerintah. Brigjen Pol Faizal menyatakan bahwa pembakaran sekolah adalah tindakan keji karena menargetkan masa depan anak-anak Papua.
“Ini bukan hanya kejahatan terhadap negara, tetapi juga pelanggaran terhadap kemanusiaan. Kami akan terus memburu para pelaku untuk memastikan wilayah Kiwirok tetap aman,” ujar Faizal.
Kejadian ini berdampak signifikan terhadap proses pendidikan. Anak-anak terpaksa belajar di lokasi yang jauh dari desa mereka, menimbulkan gangguan psikologis, dan mengurangi kualitas pendidikan. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman kini menjadi target kekerasan, sehingga menambah tekanan bagi anak-anak dan guru.
Komitmen Pemerintah dan Aparat Untuk Keamanan Papua
Kasus pembakaran ini menjadi pengingat bagi pemerintah dan aparat keamanan bahwa situasi di Papua, khususnya di Pegunungan Bintang, masih memerlukan perhatian serius. TNI dan Polri berkomitmen untuk menjaga stabilitas wilayah dan melindungi hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang aman.
Selain pengamanan fisik, aparat juga akan bekerja sama dengan aparat desa, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk membangun kesadaran kolektif dalam menghadapi ancaman KKB. Langkah-langkah preventif, seperti patroli rutin dan pemantauan ketat, diharapkan dapat meminimalisir risiko kekerasan di masa depan.
Insiden ini menunjukkan bahwa pemberantasan KKB bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga perlindungan terhadap hak asasi manusia dan pendidikan generasi muda. Dengan kerja sama lintas instansi dan masyarakat, TNI dan Polri berharap kampung-kampung di Distrik Kiwirok tetap aman dan kegiatan belajar-mengajar dapat berjalan normal.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Papua dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpecaya hanya di Info Kejadian Papua.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari merdeka.com
- Gambar Kedua dari antaranews.com